WELCOME! SELAMAT DATANG!

Di The Story from Ibit. Di sini, kalian bisa baca cerita-cerita ASLI buatanku. Silahkan menikmati..... Oleh-oleh komentarnya, di taruh di kotak "Koment" ya!

Jumat, 18 Maret 2011

Musik Gina #1

Aku terpaku di depan cermin sambil memetik gitar. Ooohh.... Aku ingin sekali bisa bermain gitar sambil bernyanyi, seperti di film-film. Tapi, aku hanya bisa bermain terompet dan suling. Itu adalah alat musik tiup. Dan aku tidak bisa menyanyi dengan alat musik itu. Aku bisa menyanyi. Aku bisa bermain terompet. Aku bisa bermain suling. Gitar yang kubawa ini, milik Kak Renda, tapi, dia tak mau mengajariku cara bermain gitar. Aku ingin membeli buku berlatih gitar. Tapi harganya mahal, di toko buku. Sedangkan aku berusaha menabung, aku selalu tergiur dengan barang-barang yang lain yang dijual di toko buku, dengan harga lebih murah. Aku memetik gitar dengan ngawur. Dan sambil bernyanyi. Nyanyianku terdengar fals apabila didengar dengan suara gitar yang tidak ada kuncinya. Aku hanya ngawur. Ingat itu. "We're like a melody, with no word..... Until we figure them out, we sing la-la-la-la-la-la...." aku menyanyikan lagunya Demi Lovato sambil terus memetik gitar. "GINA.....!!!!!" panggil Kakakku dari luar kamar. BRRAKKK..... Pintu kamarku dibuka keras-keras oleh Kak Renda. "Berisik tau! Main gitar kok nggak ada kuncinya! Keras-keras, lagi. Ambohhhh....!!!" Kak Renda menutup pintu kamarku kembali dengan keras. Aku mengeluh. Aku memang nggak bisa main gitar. Aku pun meletakkan gitar kak renda kembali ke kamarnya. Aku mengambil suling dan buku musik di lemari. Untuk menenangkan diri, aku punya obat manjur. Main suling!
Aku memainkan lagu Demi Lovato yang kunyanyikan tadi. Lalu, aku memainkan lagu ciptaanku sendiri, yang kutulis di belakang buku musik, dengan nadanya. Kak Renda masuk kamarku lagi. Sekarang pelan, dan tersenyum. Permainan sulingku terpotong.
"Nah, kalau kamu main suling, baru bagus. Aku suka dengernya. Itu lagu ciptaanmu, ya, Gin?" tanya Kak Renda sambil duduk di tepi kasurku. Aku mengangguk pelan.
"Jujur, sebenarnya, suaramu bagus, lho, Gin." puji Kak Renda. "Aku tahu, kok, kamu pingin bisa main musik sambil nyanyi. Kayak di film-film itu, kan? Kamu sering lihat film musikal, sih. jadi, aku tahu, dong."
Aku mengangguk pelan. "Sayang, nggak pernah ada yang ngajarin aku main gitar." ujarku sedih, sambil menunduk.
"Aku mau ngajarin kamu, kok. Dengan syarat, kamu rajin main gitar dan memperhatikan aku." hibur Kak Renda sambil mengambil gitar di kamarnya. Kamar Kak Renda dan aku sama. Cuma, dipisahin sama tirai merah besar.

Kak Renda membawa dua buah gitar. Satunya, ia berikan padaku. Ia membawa gitarnya sendiri, yang tidak boleh aku pinjam. "Pertama, coba, kamu tirukan aku. Ini kunci D...." Kak Renda mengajariku. Aku menirukan letak-letak jarinya. "Nah, coba, dibunyikan."
"Jreennngg....." aku membunyikannya. Wah, merdu!
"Letak jarinya harus sesuai, kalau enggak bisa fals. Dan jangan kena senar yang lain. Entar nggak bunyi. Sekarang, latihan kunci A. Gini, nih, posisinya...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar