WELCOME! SELAMAT DATANG!

Di The Story from Ibit. Di sini, kalian bisa baca cerita-cerita ASLI buatanku. Silahkan menikmati..... Oleh-oleh komentarnya, di taruh di kotak "Koment" ya!

Sabtu, 04 September 2010

Seorang Hacker

"Mbak Mar! Es campur, dua!" pesan Kiki. Kiki lalu duduk di samping sahabatnya, Dhea.
"Dhe, mau ngomong apaan sih? Aku jadi enggak bisa ngelukis nih," keluh Kiki pura-pura terkapar di meja.
"Sini, aku beritahu. Mana telingamu?"
"Telingaku nggak bisa dicopot, Dhe..."
"Huh! Ya udah, kita bicara pelan-pelan. Gini..."
Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt...
Handphone Dhea bergetar di celananya.
"Bentar, ya? Aku buka dulu SMSnya." izin Dhea. Kiki mengangguk pelan. Lalu meminum es campurnya yang sudah datang.
"Siapa, sih? Dari Gina?"
Mayday! Mayday! Mayday!
Helep mi, plisss...
Dhea, web kita di hack sama seseorang yang tidak mempunyai
rasa kasihan padaku. HIKS!
Sama, I-pod kesayanganku, dicuri!
Kamu kan pinter internet, Dhe...
Kamu juga pinter jadi detektif....
Bantwin, gw ya....

"Apaan sih, Dhe? Kok wajah lu kaget gitu? SMS-nya ngagetin ya?" Kiki menyambar handphone Dhea. Sejenak, Kiki membaca SMS dari Gina.
"Oh, si Gina... Anak kelas sebelah, yang rumahnya di gang kacang itu kan?" Dhea menjawab pertanyaan basi Kiki dengan anggukan kecil.
"Kamu nggak bantuin dia?"
"Bukan gitu, Ki... Blogku sama Gina... semua rahasia.... Di-hack! Padahal, udah aku kunci dengan rapat sama Gina. Juga harus mengetik berlapis-lapis password juga kalo mau masuk. Tapi, kok... kok..."
"Sabar, Dhe... Minum dulu. Nanti aku bantuin. Kakakku pinter internet, dia juga seorang hacker lho!"
DEG! Jantung Dhea seperti berhenti.
"Kakakmu, seorang hacker???"
"Yap! Tapi nggak handal-handal banget... cuma, bisa aja. Kita panggil dulu, ya? Lalu kita ke rumahnya Gina." ajak Kiki sambil menarik lengan Gina. Kiki membayar es campur, lalu mereka berdua berlari.

Sampai di rumah Kiki, Dhea berdiri di belakangnya. Menunggu kakaknya datang. Tiba-tiba saja, Kiki berbicara sendiri.
"Hoy! Kak! Ini aku, Kiki! Ma temen aku. Dhea!" ternyata Kiki berbicara pada sebuah handphone. Pikir Dhea. Dhea memang anak yang kurang mengerti teknologi. VD-phone saja, masih dianggap handphone.
"Yo! Ayam koming," kata suara di dalam. Lalu, tampaklah kakak Kiki. Kak Shisi.
"Kak, ada tugas untukmu! Blognya Dhea di-hack!" ucap Kiki buru-buru.
"Halo, Dhea! Lama tak jumpa..." Kak Shisi menyapa Dhea.
"Oh, kalian sudah saling kenal? Kalo gitu, kita terbang kerumah Gina, yuk,"

Mereka bertiga berjalan ke rumah Gina yang tak jauh dari situ. Di rumah Gina, Gina sudah menunggu di teras. Wajahnya pucat pasi. Dhea juga begitu. Mungkin shock, mendengar semua rahasia di blognya terbongkar.
"Sudah, kalian ini, ah. Kan ada Kakak, yang akan membantu kalian. Melacak dan menjebak hacker yang membaca blog kalian. Nah, Gina. Nyalain komputernya, dong..." hibur Kak Shisi.

Gina dengan segera menyalakan komputer yang ada di kamarnya. Gina anak yang cukup kaya.
Setelah itu, Kak Shisi tanpa basa-basi mebuka sebuah kotak. Lalu dengan cepat mengetik kode yang tidak mungkin di mengerti Gina maupun Dhea. Kak Shisi sudah mulai beroperasi.
Kak Shisi menyimpan kotak tadi. Lalu ia membuka Mozilla Firefox.
"Alamat blog kalian apa?" tanya Kak Shisi. Gina alu mengetik alamat blognya di keyboard. Lalu meng-klik 'search'. Ia juga dengan segera mengisi password-password yang disiapkan.
"Sudah, kak," Kak Shisi kembali memulai operasinya. Setelah membuka-buka kotak yang tak dimengerti Gina dan Dhea, Kak Shisi dengan cepat menulusuri orang yang membongkar blog Dhea. Melewati e-mail, dan blog-blog orang lain.
"Kita sudah sampai. Orang yang membaca blog kalian bernama; A-B-C@yahoo.rocket.com!" ujar Kak Shisi puas.
"Kakak kenal dia?" tanya Kiki.
"Dekat sekali, malahan. Dia Riska. Teman sekolah internet. Dia juga sahabatku. Dia cukup pintar soal meng-hack. Tapi dia baik, kok. Orangnya nggak bocor. Tenang aja. Besok aku bakal bilang ama dia. Sekarang, aku sama Kiki pulang dulu, ya. Bye,"

Setelah Kak Shisi dan Kiki pulang, Gina dan Dhea masih di depan komputer.
"Untung hackernya baik-baik, ya?" kata Dhea lega.
"Aku lega banget, deh..."
"I-phone mu ilang, ya?"
"Aku barusan tadi inget. Aku naruk di sini. Noh..."
"Dasar!"
"Hahahaha...."

1 komentar: