WELCOME! SELAMAT DATANG!

Di The Story from Ibit. Di sini, kalian bisa baca cerita-cerita ASLI buatanku. Silahkan menikmati..... Oleh-oleh komentarnya, di taruh di kotak "Koment" ya!

Senin, 04 April 2011

Musik Gina #5

Di backstage, ada Mbak Mey yang duduk di sofa tempat kami duduki tadi. Mbak Mey adalah kepala panitia penyelenggara konser kompetisi ini, lho.... Dia membawa dua gelas berisi jus jeruk dengan hiasannya di pinggiran gelas, potongan jeruk berwarna oranye.
Gelas bening itu ia berikan pada kami. "Nih, kalian capek, kan?" itulah sambutannya yang agak membuatku kikuk. Perhatian amat...???
Biasanya dia sombong, acuh, cuek, pedas, ya gitu deh... Oh iya, aku belum beritahu ya? Mbak Mey ini kakaknya Venita, lho... Sifatnya nggak beda jauh, tapi cantiknya ini, lho... Lebih cantik Mbak Mey. Tapi anehnya, kok dia bisa dipilih jadi ketua panitia, ya? Harusnya, dia jadi pendamping sombongnya Venita. Jadi, impas! Mbak Mey lawan aku, Venita lawan Dee! Perang adu mulut!
Aku yakin, Mbak Mey ini, pasti nyogok, deh. Biar dia bisa dijadiin Ketua Panitia. Weleh-weleh, aku kok su'udzon gini, ya? Mbak Mey baik gini, pasti ada maunya, deh!

"Apa mau Mbak Mey?" tanyaku sinis. Aku nggak meminum jus jeruknya, tapi kuletakkan di meja.
"Lho? Kalian ini kenapa? Aku nggak minta apa-apa, kok. Aku cuma bikinin jus jeruk. Nggak boleh?" balasnya tersinggung. Agak centil.
"Ya, biasanya, kalau baik gini, mesti ada maunya, kan, si Mbak?" tambah Dee.
"Iya, sih. Aku mau minta tolong kalian. Tadi aku nggak sengaja lihat kertas dewan juri. Kalian dilingkari menjadi juara pertama! Jadi, kalian dapat Music Award 2011. Tapi..."
"Tapi apa?" bisikku.
"Pas diumumin nanti, tolong kalian menolak, ya.... Bilang, kalian tadi nggak jujur pas menang. Kalian nyogok. Terus, bilang, yang sebenarnya menang, tuh, adikku... Pliss...."
"Eh, Mbak Mey! Mbak ini yang nggak jujur! Nyogok kami berdua pake jus jeruk?! Kalau kami yang menang, ya nggak bisa diganti! Itu terserah dewan juri! Mbak Mey ini aneh! Minta pada kami secara terang-terangan! Jelas kami nggak mau?!" bentakku sambil menginjak kakinya.
"AADDAAAOOOWW.....!!!" teriaknya.
"Nyogok nggak ada gunanya, ya, Mbak... Nanti, pasti Mbak sendiri yang dapet sogokan, terus jadi salah! Udah, yuk, Gin! Kita pergi!" Dee menarik tanganku. Aku menjulurkan lidah, meledek Mbak Mey.
"Miss Nyogok!!!" ledekku keras. Kami keluar dari backstage, menuju taman dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar